Oleh Didit Hidayat Mendengar nama Seattle rasanya amat sangat lekat dengan musik grunge dan jauh dari identitas hip hop. Gifted Gab menepis mentah anggapan itu walau setelah mendengar lagu-lagunya terdengar begitu New York-ish. Dilahirkan dan besar di Seattle, perempuan dengan nama asli Gabrielle Kadushin ini tumbuh dengan latar belakang musik yang cukup kuat sepanjang hidupnya. Mengikuti langkah sang Ibu menjadi bagian dari kelompok paduan suara di gereja dan juga bermain piano sejak usia enam tahun adalah awal dari segala ketertarikannya terhadap musik. Kemampuannya untuk menghafal lagu rap yang ia dengar di radio dan menyanyikannya kembali merupakan sebuah keunikan yang tidak banyak dimiliki oleh sebagian besar anak kecil seusianya. Seperti para artis pada umumnya yang besar di era kejayaan youtube, Gab mulai menulis lirik lagunya di atas beat milik rapper lain yang populer dan mengunggahnya di kanal tersebut. Berbagai respon positif yang ia terima menjadi pelatuk baginya untuk lebih serius mendalami rap itu sendiri. Perkenalannya dengan skena musik hip hop di Seattle membawa Gab ke fase yang lebih serius. Nama-nama seperti Sam Lachow dan J.Byrd yang mungkin paling berjasa bagi karir seorang Gifted Gab mulai dari rekaman di studio rekaman yang sesungguhnya hingga menjadi First Lady dari sebuah kolektif berbahaya milik Seattle, Moor Gang. Moor Gang dipercaya menjadi sebuah jawaban sebagai Wu-Tang versi Seattle. Masih teringat betul saat pertama saya menemukan salah satu video dari lagu Gab berduet dengan salah satu underrated female emcee lainnya, Blimes Brixton yang berjudul “Come Correct” beberapa minggu lalu. Keduanya bertukar rima secara bergantian di atas beat dengan groovy bassline yang berat disematkan piano ala musik jazz berdurasi dua menit dua puluh empat detik membuat saya terbisu sesaat di siang itu. Permainan kata dan multi silabel yang kasar, jenius, dan kadang jenaka menjadi kekuatan lirik Gab. Simak penggalan lirik: “Some might call me hazardous/ not too many that can handle this/ I’m a hip hop analyst/ let me channel my inner animal, I’m a cannibal/ like Hannibal, when I spit it, baby, it’s flammable/ look, I’m going for your clavicle/ I pop my cap and oh/ it’s murder tactical, the actual, the factual”. Biasanya, jika menemukan karya bagus seperti ini akan timbul kebiasaan norak saya untuk menyebarkan linknya entah di grup chat ataupun di akun sosial media pribadi seperti instagram dan path (yang kini mulai sepi pengunjung). Karena bagi saya musik yang bagus sudah sepatutnya untuk disebarkan ke khalayak banyak terlebih jika lagu tersebut bukan dari nama yang biasa kita dengar di radio. Video yang dirilis Januari 2018 itu jugalah yang menggiring saya ke laman soundcloud dan bandcamp serta merta mencari semua informasi yang saya butuhkan untuk mengenal lebih dekat seorang Gifted Gab dengan bantuan koneksi internet. Walau tidak terlalu banyak informasi yang bisa saya dapatkan tapi rasanya untuk bisa mendengarkan sebagian besar lagu-lagu milik Gab sudah lebih dari cukup. Mulai dari EP pertamanya yang bertajuk “Queen La’Chiefah” yang dirilis di tahun 2012, lalu album pertamanya dengan judul “Girl Rap” yang dirilis tahun 2014 hingga beberapa rilisan lainnya yang melengkapi perpustakaan diskografi digital milik seorang Gifted Gab. Ya, saya lahap setiap lagu dari semua rilisan Gab dalam kurang dari enam jam dan percayalah tidak satupun karyanya yang mengecewakan. Satu-satunya yang membuat saya sedikit kecewa adalah tidak tersedianya informasi yang cukup untuk mendapatkan semua liriknya, hingga akhirnya saya mencari akun instagramnya dan memberanikan diri mengirimkan pesan. Bukan hanya memiliki bakat luar biasa, seorang Gab juga amat sangat bersahabat. Gab menjawab pesan saya dan menyatakan jika dirinya memang tidak banyak memposting lirik lagu-lagunya namun ia bersedia memberikan jika ada lirik yang saya ingin cari. BERKAH!
Nama-nama seperti Nicki Minaj dan Cardi B adalah beberapa yang paling bersinar beberapa tahun belakangan. Bahkan Beyonce dan Rihanna juga menunjukkan keahlian lainnya untuk bernyanyi rap (yang seharusnya mereka lakukan sejak dulu). Mendengar Gifted Gab memberikan pengalaman yang cukup berbeda dan baru. Terkadang Gab bernyanyi di atas musik r&b yang amat lembut dan mengawang-awang namun tidak menjadikannya murahan, terkadang ia menjadi amat sangat hardcore di atas irama boom bap. Mulut besarnya terkadang mengingatkan kita akan sosok mendiang 2 Pac. Tak heran, karena Gab memang memuja Pac dan juga Michael Jackson (sepertinya saya juga mulai tahu darimana selera musik pop rnb nya berasal). Salah satu majalah musik hip hop terkenal, XXL sempat menyematkan gelar Gifted Gab sebagai rapper perempuan yang wajib diwaspadai. Bagi saya Gifted Gab adalah rapper yang harus diwaspadai (tanpa embel-embel perempuan di depannya) Simak karya Gifted Gab di link berikut: https://soundcloud.com/gifted_gab/ https://1giftofgab.bandcamp.com/
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorDangergroove. |